![]() |
Sukanto Tanoto Chairman Of Royal Golden Eagle |
Sukanto Tanoto saat muda bercita – cita jadi seorang dokter. Tetapi, takdir sepertinya berkata lain di usianya yang ke-17 ia dikejutkan dengan serangan stroke yang diderita ayahnya. Sehingga mau tidak mau ia harus menanggung kehidupan keluarganya dan meneruskan bisnis ayahnya.
Sukanto Tanoto Berkomitmen Terhadap Pembangunan & Konservasi Kehutanan untuk Perkembangan Bisnis
Suatu ketika Sukanto Tanoto mencoba memberanikan diri untuk membangun pabrik kayu lapis pertamanya, dan jadi pionir di bisnis kayu lapis. Diwaktu tersebut, memang ada banyak pebisnis lain yang hanya tertarik untuk mengekspor kayu gelondongan, sebab mereka akan menerima hasil yang lebih cepat, sementara itu membangun pabrik untuk urusan memproses kayu butuh waktu yang tak sedikit, dan energi yang banyak.
Kenyataannya, hasil dari investasi yang dilakukan Sukanto Tanoto ini memang tak bisa langsung diketahui. Tetapi kecerdasannya dalam menjalankan bisnis memberinya keyakinan untuk lanjutkan investasi tersebut dalam melawan keyakinan yang populer, dan ia sukses dalam selesaikan pembangunan pabrik jutaan dolar dengan jumlah karyawan yang tak sedikit dalam 12 bulan. Sukanto Tanoto memberikan nilai lebih kepada industri, diberikannya penghargaan sebagai pebisnis yang berhasil membuat keajaiban.
Lebih lanjut lagi, di tahun 1979 Sukanto Tanoto melihat prospek di industri minyak kelapa sawit dan berinvestasi di dalamnya. Dari sinilah Sukanto Tanoto cukup sukses dalam memperluas bisnis serta investasi minyak sawitnya tersebut. Sekarang grup Royal Golden Eagle sudah mengelola sekitar 160 ribu hektar perkebunan kelapa sawit, dan diluar 60 hektar yang dibangunnya dalam kerjasama dengan para petani plasma lokal.
Sukanto Tanoto merupakan salah seorang pionir di industri yang terbilang cukup berani sekali dan seorang visioner yang memiliki pandangan jauh ke depan. Di tahun 1983, Royal Golden Eagle sudah memiliki aset mendekati 100 juta dolar Amerika, yang mampu perkuat determinasinya untuk percepat proses pembangunan bisnis. Berdasarkan strateginya untuk tumbuhkan bisnisnya jadi lebih kuat lagi, lebih besar, serta lebih dalam, juga untuk integrasikan sumber daya dengan baik, Sukanto Tanoto lebih memilih untuk membangun sebuah kota kecil yang bernama Kerinci di Riau.
Sekadar informasi saja, bahwa sekarang Sukanto Tanoto sudah memiliki 4 orang anak, dan ia sangat memperhatikan dengan baik pembangunan karakter anak – anaknya. Sukanto Tanoto bahkan berinisiatif untuk mengirimkan anak keduanya untuk kerja volunter di Kamboja. Sukanto berkata bahwa anak – anaknya sekarang memang hidup di kondisi yang sangat baik sekali, ia ingin anak – anaknya tahu bahwa ada banyak sekali orang di dunia yang kekurangan makanan, sehingga ada banyak orang yang perlu dibantu.
Bertahun – tahun yang lalu, Sukanto Tanoto bahkan menugaskan putra bungsunya yang bernama Anderson Tanoto untuk menetap di Kerinci untuk memimpin bisnis disana. Sukanto ingin agar anaknya tersebut bisa membangun fondasi bisnis yang kuat, memiliki pemahaman yang solid, dan membangun ikatan yang kuat pula dengan para karyawan, sebelum akhirnya ia menyanggupi peran bisnis yang lain.
0 comments:
Post a Comment