Sosok dibalik besarnya "AYAM GORENG NELONGSO"

, , No Comments

Ayam Goreng Nelongso

Ayam goreng nelongso, orang Jawa Timur pasti tidak asing dengan nama tempat makan yang satu ini, khususnya daerah Malang. Rasanya ada banyak sekali outlet ayam goreng nelongso tersebar dipenjuru malang, baik di malang kota, malang kabupaten bahkan di kota wisata batu pun ada cabang ayam goreng nelongso.


Selama 5 tahun kuliah di malang rasanya, ayam goreng nelongso selalu menjadi pilihan baik di awal bulan ataupun akhir bulan. Rasa bumbu di ayam gorengnya saja sudah enak ditambah lagi varian sambalnya yang banyak menambah selera makan para penikmatnya. Duh, jadi ngiler rasanya bayangin kenikmatan makan ayam goreng nelongso pakai nasi panas.


Tapi tahukah Anda sosok dibalik besarnya ayam goreng nelongso? Nanang Suherman, pemuda kelahiran Probolinggo tahun 1987 inilah sosok dibalik besarnya ayam goreng nelongso. Sosok pemuda santun, sopan, tidak sombong, rendah hati, ulet, sayang keluarga dan pastinya pantang menyerah.


Nanang Suherman terlahir bukan dari keluarga yang kaya, Beliau lahir dari keluarga kecil di desa yang segala sesuatunya serba pas-pasan bahkan terkadang kurang untuk mencukupi kebutuhan lainnya. Di tahun 2005 Nanang membulatkan tekad untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah walaupun orang tuanya sudah memberikan warning untuk mengurungkan niatnya karena kondisi keuangan keluarga yang belum stabil tapi apalah arti kondisi keuangan kalau tekad sudah sekuat baja. Akhirnya Nanang Suherman pun tetap melanjutkan keinginannya untuk berkuliah.


Disitulah awal mula Beliau memulai usaha kecil-kecilan sebagai loper koran di Dinoyo, malu? Tidak, beliau tak kenal rasa malu selama itu halal. 4 bulan sudah beliau menjadi tukang loper koran akhirnya punya 3 karyawan tapi nasih baik tak selalu mendatanginya, setelah punya 3 karyawan dan 3 gerobak ternyata gerobak-gerobak tadi dianggap mengganggu jalan untuk orang lalu lalang dan akhirnya tutup usaha loper koran milik beliau.


Tak sampai situ usaha beliau, Mas Nanang sapaan akrabnya pun pernah mencoba menjadi sales komputer dan makelar jual mobil sampai akhirnya punya showroom mobil bekas yang masih bernilai Rp. 10.000.000 sampai Rp. 30.000.000 lah.


Setelah semua usaha yang telah Mas Nanang lakukan, buka usaha ini tutup, usaha itu tutup akhirnya Mas Nanang memberanikan diri mendaftar di salah satu perbankan dan alhamdulillah diterima. Tapi baru bekerja seumur jagung di bank, mas Nanang resign. Alasannya mau buka usaha loak besi tua.


Setelah menggeluti 6 bulan usaha ini akhirnya sudah bisa membeli mobil pickup untuk mempermudah mencari barang loak, melihat anaknya maju usahanya akhirnya sang ibu nasehati agar segera menikah dan hidup sebagaimana mestinya.


Singkat cerita akhirnya mas Nanang menikah tapi ternyata usahanya pun bangkrut lagi dan terlilit hutang sampai 1,3 Milyar. Semua barang berharga dan semua perabotan rumah dan aset-asetnya pun ludes. Sampai-sampai harus terusir dari rumah karena tak mampu lagi bayar bulanan.


Tapi taqdir Allah memanglah tak pernah salah, Allah beri kesempatan Mas Nanang untuk buka usaha warung hanya bermodalkan 500 ribu sisa dari gaji sang istri. Alhamdulillah masih ada orang baik yang mau memberikan kontrakan dengan dp 500 ribu dan ternyata di dalam kontrakan itu sudah ada perlengkapan untuk buka warung dan sudah dipersilahkan untuk dipakai oleh pemiliknya. Masya Allah rencana Allah memang yang terbaik untuk hamba-Nya.


“Keberuntungan itu tidak pernah ada, yang ada itu bagaimana kita terus berusaha, ada peluang tapi kalau tidak ambil, tak akan jadi beruntung.” Begitu kata pemilik akun IG @nanang_anakbaik saat dapat kontrakan ruko dan perabotan masak yang ada d dalamnya.


Potret Bahagia Keluarga Mas Nanang

Dari situlah lahir ayam goreng nelongso yang sampai saat ini sudah grand opening cabang ke-71 di purwosari pasuruan di tanggal 24 Juni 2021 kemarin.


Sumber kisah inspiratif ini berasal dari channel youtube “PecahTelur” di Spesial edition 20Th. Dengan judul “ “ResepRahasia” Ayam Goreng Nelongso Sampai Memiliki 70 Cabang ”. Semoga menginspirasi.


0 comments:

Post a Comment